Rabu, 25 November 2009

Sisi Lain Dari Kota Jakarta

Sambil mendengarkan lagu jangan menyerah dan i'm yours, saya menulis artikel ini buat teman-teman

Pagi ini (22/11) saya bangun jam 4 mendekati jam 5. Teringat kalau semalam saya membiarkan kalau program eBuddy saya sengaja saya onlinekan begitu saja. Berharap dia juga sedang online, tetapi ternyata tidak. Semalam merupakan hari yang cukup melelahkan buat saya, dari membeli barang yang di pesan sama teman-teman dan belajar trik-trik sulap baru dari pak Agung (thank's banget). Malamnya menghadiri pesta pernikahan teman papa saya, ketika sudah sampai di depan pintu eh malah hari pesta ulang tahunnya. Sedikit kecewa dan kesal tapi tante saya yang lebih kesal karena merasa malu dan kami segera bergegas untuk menghadiri acara pesta ulang tahun anak teman tante saya.

Itu membuat saya merasa kelelahan dan tertidur. sebelum menutup mata saya teringat jumat yang lalu kalau saya sudah janjian sama dia buat chatting. Dengan terpaksa saya online mengunakan hp saya.

Pagi tadi saya dibangunkan oleh suara televisi yang cukup menggangu tidur saya yang nyenyak. Tapi tak apalah toh saya sudah tidak ngantuk lagi merasa haus saya bangun dari tempat tidur dan bergegas ke dapur meminum beberapa gelas air. Ketika saya balik kembali ke kamar tante saya yang sudah berumur lbh kurang 60an yang sudah lama ditinggalin oleh suaminya yang meniggal, dan belum punya anak. Pengen rasanya untuk tidur kembali setelah minum air yang segar di pagi hari. Tapi tidak bisa akhirnya saya putuskan jam 6 lewat saya putuskan untuk balik ke kost saya, untuk membereskan kamar dan melihat keadaan hamster yang saya tinggalkan semalam. Berjalan keluar dari gerbang sempat terpikir mau makan dulu atau pulang. Teringat kalau jam segini bisa susah cari makan enak di daerah kost. Sambil berjalan dan mencari makanan yang sesuai selera makan saya hari ini.

Akhirnya saya putuskan untuk makan warteg yang kelihatannya lumayan enak.Merasa sedikit ragu ketika menunggu waktu saya di servis. Ada bau-bauan yang sedikit menurunkan nafsu makan saya. Tapi akhirnya saya putuskan untuk makan disana karena pembeli di depan saya memesan makannan cuma 2000 saja. Merasa penasaran bagaimana rasanya saya memesan kangkung, nangka, tempe dan satu jenis lagi saya lupa tadi namanya sambil di temanin air putih hangat. Ternyata rasanya lumayan (not bad). Ternyata memang benar harganya murah cuma 4000. Sewaktu berjalan keluar dari warteg mata saya mulai melirik kue martabak yang sudah lama tidak saya makan, waktu itu teringat saya dengan kota kelahiran saya di binjai yang cukup terkenal kuenya. "berapa mas?" tanya saya "2500" jawab penjualnya, wah murah tuch kata hati saya. Akhirnya saya memesan satu dan melihat disebelah saya ada bajaj nich. "kebetulan banget" kata hati saya, "mas olimo berapa?" "7000 dek" kata masnya. Wah lucky biasa harganya 10000. Dalam perjalanan saya ditanya lagi "mau naik busway y dek?" "iya" kata saya. Langsung saya dibawa kegang kecil yang tanahnya berbatu-batu. Saya bertanya-tanya dalam hati "nah lho mao kmana nich?" tapi saya berusaha berpikir positif dan melihat ada kambing-kambing yang diikat, teringat sebentar lagi Qurban. Dalam perjalanan ada seorang wanita yang yang memakai pakaian yang seksi. Terpikir kalau wanita itu adalah WTS karena pagi baru pulang, merasa berempati, mereka melakukannya pasti karena terpaksa. Tapi saya berusaha untuk tidak melihat wanita itu lagi tapi tetap saja mata saya melirik ke wanita seksi itu, tiba-tiba saya teringat m GOD n dia. segera mata saya fokus kedepan. Sempat terpikir kalau iman saya ngak kuat pasti dah jadi "jahat" saya di jakarta, tiba-tiba mengambil kesimpulan ternyata karena itu kenapa banyak cowok yang selingkuh atau main belakang dari pasangannya. Memang dibutuhkan iman yang kuat untuk menghindarinya. ketika menuju jalan besar terlihat banyak laki-laki yang bersiul-siul atau iseng meledekin para WTS yang cuek atas prilaku mereka. Tapi mata saya fokuskan kepada seorang nenek yang duduk di pinggir jalan. Di dekat nenek itu bajajnya berhenti. Merasa kasihan saya memberikan sedikit sumbangan buat nenek tersebut, lalu seorang anak kecil yang meminta uang juga sama saya tapi saya tidak menghiraukan (bodohnya padahal ditangan saya masih ada kue kenapa ngak gw kc aza y?). ketika menaiki tangga busway sawah besar, angin kencang menerpa tubuh saya rasanya seperti di pegunungan. Ketika membayar uang karcis busway di kasir sedikit terkejut karena cuma 2000 "ow iya nich kan masih jam 6" kata hati saya. Ketika saya memasuki busway yang sudah mulai penuh bangkunya saya memutuskan untuk duduk dipaling depan yaitu di tanggan pintu depan sebelah kiri. Saya suka duduk disana karena bisa melihat pemandangan diluar bus sehingga tidak bosan menunggu

Nah dari sini sisi lain dari kota jakarta yang saya rasakan. Terlihat jalanan lancar, ketika mendekati monas terlihat banyak orang berseman, lari pagi dan bersepeda. karena hari minggu jalur cepat di jalan sudirman tidak boleh dilewati mobil dan motor sampai jam 7. ketika melewati sarinah mulai terlihat banyak orang-orang berlari, berjalan santai dan bersepeda ria. Dari anak-anak sampai orang tua sampai disana. Dari pakaian daster sampai pakaian layaknya pesepeda pro. Busway yang saya naiki sudah mulai ramai di isi oleh murid-murid smp yang berpakainan olahraga, sedikit menguping rupanya kalau mereka mau olahraga di gelora bung karno. Ada seorang pria yang mengajak anjingnya lari pagi. Saya kurang tau itu anjing jenis apa tapi setau saya anjing itu anjing rumahan dan cukup mahal harganya. Angin diluar sangat kencang itu terlihat dari pesepeda yang berusaha melawan angin dan bajunya melambai-lambai bagaikan bendera Merah Putih. hati saya melihatnya terasa sangat senang sekali dan berencan untuk membeli sepeda dan mengikuti mereka menikmati pagi yang cerah itu. ketika melewati bundaran H.I terlihat banyak orang berkumpul di sekitar air mancur menikmati air yang terbawa angin menerpa badan mereka. Dan para pesepeda juga menikmatinya. peperti gerimis yang halus banget. Melihat kota jakarta yang begitu tenang dan bebas macet, membuat saya semakin semangat. Sempat tadi melihat orang gila yang melambai-lambai kepada bus yang saya lewati, tersenyum melihat seperti itu. Ketika melewati halte setia budi saya pun bergegas naik dari tempat duduk saya dan menuju pintu tengah. Ketika berjalan keluar dari halte karet saya sempat menikmati angin yang berhembus sepoi-sepoi. dan melihat jalanan yang bertaburan daun kuning yang berguguran. Sinar matahari pun mulai terasa panas di tubuh. Ketika saya menuju kost saya. saya melihat beberapa pekerja jalanan mulai memperbaiki jalan. kurang tau apa yang diperbaiki mereka mebuat lobang yang sangat besar di tepi jalan. Teringat jalanan didepan rumah saya juga pernah di gali. Ketika saya sampai di kost saya yang terasa begitu sepi karena masih jam 7 kurang. Saya masuk kekamar ketika membuka pintu rasa semangat tiba-tiba hilang begitu saja, tersadar kalau kamar saya seperti di bongkar maling. Tapi saya memutuskan menulis notes ini baru membereskannya.....

sampai disini curhat saya.....
sori kalu ada kata-kata yang salah atau yang merasa tersinggung....
sekarang saatnya membereskan kamar saya.....
GBU...

Tidak ada komentar: