Senin, 30 November 2009

Semangat kembali dari keterpurukan diriku.......

Sambil mendengarkan lagu “Pemuja Rahasia” “Jangan Menyerah” dan “Penjantan Tangguh” saya menuliskan curhatanku ini. Teringat aku ketika para teman-teman yang sedang patah hati atau putus cinta. Saya selalu memberikan saran “kalau mau menagis menangislah sekuat tenaga, kalau mau berteriak berteriaklah sekuat tenaga. Tapi jangan berlama-lama, putuskan kapan kamu mao berhenti dari menagis dan berteriak sambil merenungkan kembali apa pelajaran yang kamu bisa dapatkan. kalau mau tiga hari oke boleh. hari ke 4 kamu harus bangkit kembali, bersikap dewasa dan jangan pernah manja lagi terhadap kehidupan ini.”

“Semakin sulit cinta itu di dapat, semakin sulit juga cinta itu di lepas” itu lah kata-kata yang pernah terucapkan dalam sesi kesaksian di YC 3 tahun yang lalu. “Karena Tuhan ingin mengarahkan kamu kejalan yang benar( membuat kamu semakin bertumbuh) melalui cobaan yang Ia berikan” kata seorang pendeta di JPCC.
3 kalimat motivasi itu menjadi landasan dari masalah yang saya hadapi. Teringat semalam sebuah mimpi yang cukup aneh dan memotivasi diri ku juga begini ceritanya……
Saat itu saya sedang berada di home sweet home saya yang di jalan sudirman binjai. ketika saya berada dikamar tidur orang tua saya, lalu saya turun menuju kekamar saya. terlihat dia sedang tidur lelap dan kamar tidur ku seperti biasa dinginnya seperti kulkas. ku bangunkan dia dengan menyebut namanya dengan suara yang sangat kecil dan lebut, ketika dia membuka matanya ku eluskan tangan saya di kepalanya sambil berkata “kedinginan y? kok sambil memakai 2 buah selimut?” katanya “tidak kok ko”. setelah itu saya menyuruh dia tidur dan kembali keluar dari kamar tidur. terlihat dalam di luar kamar saya seorang ibu-ibu dan bokap saya sedang membahas sesuatu, tapi entah kenapa saya bisa tau kalau wanita yang berbicara dengan bokap saya adalah bunda dia. beliau tidak setuju kalau saya pacaran dengan dia. lalu bokap saya menuruh saya turun ke bawah katanya papa dia dan mama saya ingin berbicara, lalu ada perasaan takut karena kehilangan dia. Lalu saya menuju ke bawah dan menuju ke arah took yang sudah tutup kedua pintunya, disanalah saya bertemu dengan mama saya dan papa dia. ternyata papa dia presiden obama dan itu membuat saya semakin takut kehilangan dia, karena dia memiliki kekuasaan yang tinggi. disana mereka berdua sedang membuat syarat-syarat yang harus saya setujui dan tanda tanganin. Setelah saya membaca syarat yang di tulis oleh mama saya atas saran dari papanya, teringat saya kalau beberapa poin disana dia akan dibawa pulang ke amerika dan tidak boleh menghubunginya dengan cara apapun. dengan suara lantang dan memukulkan meja “SAYA TIDAK SETUJU” kata hati saya “ gila nich presiden kok saya berani-beraninya seperti ini” lali kata hati kecil saya “inilah yang dinamakan cinta” lalu saya meminta kalau persyaratan ini di ubah. lalu bapaknya dia berkata “ tanda tanganin atau kamu akan ditembak dan tidak akan bertemu dia selama-lamanya” Saya tetap ngotot kalau saya tidak mao menanda tanganinnya. lalu saya mempunyai ide, “Oke saya akan tanda tanganin perjanjian ini Cuma ada satu syarat saya ingin bapak menyuruh sekertaris bapak megetik ulang dan memberikan penjelasan atas poin-poin yang bapak tuliskan, baru saya akan menanda tanganinya”. “oke kata beliau, sambil beliau meningalkan toko saya”. lalu itu kesempatan saya untuk segera naik keatas dan menyatakan perasaan ku kepada dia, terlihat papaku dan mamanya masih membahas persoalan itu. saya memasuki kamar dan membangunkannya dan mengecup kening kepalanya, lalu saya berkata apa yang terjadi dia berkata “tidak saya tidak mau pulang” segera mengajak dia ketempat yang agak sepi dari orang-orang ketika saya menuju kedapur terlihat teman-teman saya dari binjai mendukung saya. segera itu saya berpikir disini tempat dan waktu yang cocok untuk saya untuk menyatakan cinta padanya. Tapi ternyata cincinya ketingalan dikamar kost saya, merasa panic dan segera mungkin saya berlari tiba-tiba saya berada dikamar kost saya (What the hell is it) tampa berpikir panjang saya mengambil cincin tersebut dan menuju kedapur dimana dia dan teman-teman berada. sebelum sampai di sana saya melihat mamaku menuruh ku berhenti dan mengatakan kalau papanya mao segera saya menandatanganin persyaratan tersebut dan mamanya pun datang dan mengatakan “sebenarnya dia seharusnya bertemu denganmu, dia ke sini (maksudnya Jakarta) Cuma mao membeli nasi goreng. kalau tidak dia tidak seperti ini” lalu saya mencintainya setulus hatiku kataku padanya. lalu saya berlari menuju dapur tak terlihat saya batang hidungnya di dapur. lalu saya segera berlari kekamar dan melihat kamar saya kosong tidak ada barang disana kecuali dia dan beberapa bodyguard menjaga dia. saya memohon kepada mereka untuk memberikan saya beberapa waktu untuk mengucapkan perpisahan kepadanya. mereka menyetujuinya, lalu saya mengambil cincin dan menyatakan cinta ku kepadanya. lalu seseorang bodyguard menodongkan senjatanya kekepala saya lalu berkata “kamu ini sudah keterlaluan”, saya Cuma bisa pasrah karena sudah saya mengatakan apa perasaanku kepadanya, dengan menutup mata. terdengar suara Seorang Laki-Laki berkata “jangan engkau berani menyentuh anak-ku” (saya percaya kalau itu suara Bapa) lalu saya membuka mata saya dan melihat bodyguard yang mengacungkan senjata saya lenyap tiba-tiba dan tinggal pakaiannya tergeletak di lantai. body guard yang lain pun merasa binggung terlihat seorang boddy guard masuk kekamar dan berkata kepada saya “pak presiden menyetujui kalau anaknya bisa tetap bersamamu” wah perasaanku sangat senang sekali. saying sebelum saya bertemu dengan dia saya sudah terbangun dari mimpi saya.

sebelum saya memutuskan untuk tidur kembali saya sempat berterima kasih pada GOD. kalau GOD memotifasi saya untuk tidak menyerah dalam hal ini. “Ya” kata hati saya, saya tidak akan menyerah menghadapi masalah ini…….
sekarang saya kembali lagi, menjadi diri sendiri....
dan akan selalu mencintai dia......

Tidak ada komentar: